Pada Postingan Blog saya ini,saya akan
memberikan sebuah pengetahuan tentang apa itu Broadcasting Tv,Karena seiring
perkembangan Jaman terkhususnya di Indonesia mempunyai Stasiun-Stasiun Yang
berhubungan dengan BroadCasting.Baiklah Tanpa mengurangi rasa hormat kita
langsung saja Membahas Tentang Postingan Broadcasting TV.
BROADCASTING
TV
(KAREKTERISTIK
DAN POLA SIARANNYA )
APA ITU BROADCASTING ?
Broadcasting
secara umum dapat diartikan sebagai siaran atau penyiaran. Di awal tahun
2000-an industri broadcasting mulai berkembang di Indonesia secara signifikan
walaupun wadah/peluang untuk orang-orang broadcasting sampai saat ini belum
terlalu banyak. Tetapi jangan khawatir Junior Broadcaster Indonesia, Anda-lah
tumpuan bangsa ini. Hari ini saja puluhan tv lokal beserta partner bisnisnya
yakni PH (Production House) dan Agency mulai banyak berdiri artinya peluang
Anda untuk berkarya terbuka lebar. Hari ini pula, menjadikan broadcasting satu
bidang ilmu pengetahuan yang sebenarnya bukan hal yang baru tetapi menjadi
sesuatu yang sangat baru. Indikasinya adalah ada berbagai kalangan yang tidak
mengerti apa itu broadcasting bahkan ketika penulis menanyakan langsung kepada
masyarakat umum mereka hanya bengong. Lucunya lagi ada yang berpendapat bahwa
broadcasting itu orang-orang yang suka mengadakan casting untuk film, walaupun
itu adalah bagian dari tugas seorang broadcaster (sebutan orang yang
berkecimpung dibidang broadcasting). Toh, pada akhirnya industri broadcasting
menjadi industri yang sangat menjanjikan, sebab broadcasting akan terus
berkembang seiring perkembangan zaman.
Sebenarnya
manusia sejak dulu telah mengenal apa yang disebut dengan radio dan televisi,
tetapi sebagian dari mereka ada yang tidak paham bahwa televise dan radio
adalah produk atau sarana utama untuk broadcasting meskipun belakangan seiring
berkembangnya zaman internet, HP, TV Wall dan jaringan-jaringan multimedia juga
termasuk sarana penyiaran (broadcasting). Artinya batasan broadcasting tidak
hanya ada pada radio dan televisi.
BROADCASTING SECARA UMUM
Menurut
disiplin ilmu komunikasi, broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang
berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang
paling dominan dikaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari
praproduksi-produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja
namun di broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah
tayangan/konten yang menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut
teori ilmu komunikasi, bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak
ramai/umum. Karakteristik broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik
dan menghibur.
Broadcasting
secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai lokasi secara
bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan
dan lain sebagainya.
Sedangkan
menurut UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 penjelasan tentang dunia broadcast
terbagi menjadi 2 yakni siaran (broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran
(broadcasting: kamus bahasa inggris) yang masing-masing memiliki definisi
sendiri-sendiri.
Siaran
adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan
gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif
maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran
adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana
transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum
frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat
diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat
penerima siaran.
SEKILAS BROADCASTING TELEVISI
Gambar
televisi pertama muncul pada tahun 1920 di Amerika serikat,
sedangkan bentuk pesawat televisi pertama muncul di sebuah pameran New
York World’s Fair di tahun 1939 dengan ukuran tv 8 x 10 inch. Sistem televisi
elektris sendiri diciptakan oleh Vladimir Katajev Zworykin dan dikembangkan
lagi pada tahun 1930 oleh Philo T. Fransworth. Jika dilihat dari sejarahnya
dunia broadcast tv yang berkembang pesat tentu memang adalah Negara Amerika dan
Negara-negara Eropa sampai hari ini.
Namun
munculnya TV swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah
mengenai televisi berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi
tidak terulang kembali. Kini sejak era siaran tv swasta semarak perkembangan
dunia broadcasting tv pun semakin maju terutama di pertelevisian Indonesia yang
jika disimpulkan tv di Indonesia terbagi atas empat yakni: Televisi Negara/
Pemerintah, Televisi Swasta, Televisi Komunitas, Televisi Berlangganan.
Keempatnya mempunyai potensi untuk berkembang dan menjadi sarana penyampaian
informasi, hiburan dan pendidikan. Namun demikian setiap televisi mengadakan
siaran dengan berbagai macam jenis program acara baik drama, nondrama dan news.
Di tahun 2003 secara serentak tv swasta nasional bermunculan, hal ini tentu
membutuhkan program acara yang semakin banyak pula. Nah, pola inilah yang
membentuk dituntutnya tenaga-tenaga ahli (kreatif ) yang mampu membuat program
acara televisi secara simultan dan kontinu, sebab televisi tanpa program acara
tidak akan pernah ada siaran televisi.
Di
samping itu televisi memilki karakteristik yang unik antara lain: pesan
yang disampaikan untuk khalayak luas, heterogen dan tidak mengenal batas
geografis ataupun kultural, bersifat umum, tidak ditujukan untuk pribadi,
cepat, selintas, berjalan satu arah, terorganisasi, periodik dan terarah
serta mencakup berbagai aspek kehidupan. Dibanding media lain seperti radio,
surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya televisi memiliki sifat yang
istimewa. Dimana televisi menggabungkan antara media suara (audio) dan gambar
(visul), selain itu televisi bisa bersiafat: informatif (information),
menghibur (entertainment), mendidik (education), politis (propaganda) atau
bahkan gabungan keempatnya.
Berikut ini adalah beberapa pengertian Broadcasting (penyiaran)
menurut:
1. Ben H. Henneke,
seorang ahli radio siaran mengartikan Broadcasting (Penyiaran)
adalah :
“ Radio Announcing is nothing more than an attempt to
communicate information may reach millions, it is directed to to the individual
listener and the communication is complete only when the listener hears,
comprehends, is interested and then act upon what he hears”
(Penyiaran tidak lain adalah hanya suatu usaha untuk
mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi
tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar
secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar mendengarkan,
mengerti, dan merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu)
2. J. B. Wahyudi
(1996) Broadcasting (penyiaran) adalah:
Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu
suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada
masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih
tinggi.
Penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting
yaitu semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran radio dan televisi
yang meliputi segi ideal, perangkat keras dan lunak yang menggunakan sarana
pemancaran atau transmisi, baik di darat maupun di antariksa dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi untuk
dipancarkanluaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima
radio atau televisi dengan atau tanpa alat bantu.
3. Menurut Undang-Undang
Nomor 32, Tahun 2002
Penyiaran yang disebut broadacating memiliki
pengertian sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan
atau sarana transmisi di darat, di laut, dan di antariksa dengan
menggunakan spectrum frekwensi radio (sinyal
radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetikyang merambat
melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangakat penerima
siaran.
Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Penyiaran (Broadcasting) adalah proses pengiriman informasi
atau pemancarluasan siaran ke berbagai lokasi melalui proses pemancaran
elektromagnetik, untuk dapat diterima secara serentak oleh masyarakat
(khalayak) dengan meggunakan perangkat penerima siaran seperti radio,
televisi, komunikasi data pada jaringan dan media lainnya.
Dengan demikian menurut definisi di atas maka terdapat lima
syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk dapat terjadinya penyiaran. Jika salah
satu syarat tidak ada maka tidak dapat disebut penyiaran. Kelima syarat itu
jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan adalah sebagai
berikut:
a. Harus tersedia
spektrum frekuensi radio.
b. Harus ada sarana
pemancaran (transmisi)
c. Harus adanya
perangkat penerima siaran (receiver).
d. Harus adanya siaran
(program atau acara)
e. Harus dapat
diterima secara serentak/bersamaan
BROADCASTING DALAM ILMU KOMUNIKASI
Broacasting merupakan sub disiplin ilmu komunikasi
terapan (applied communication)yang khusus mempelajari pengemasan
pesan melalui media massa elektronik seperti televisi, radio dan internet.Dalam broadcasting juga
memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun
langsung dan berhadapan denga masyarakat luas.Ruang lingkup broadcast meliputi:
a. Presenter
b. Kameramen
c. Wartawan media
d. Dunia perfilman,
seperti: sutradara, produser, editing dll.
Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan
sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah
penyiar radio, presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat
jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke
berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang
yang kreatif, inovatif dan produktif.
Arah dan Tujuan TV Broadcasting
Didunia Pendidikan
Konsentrasi
Broadcasting Memberi Pengajaran, Pedidikan dan Pelatihan kepada mahasiswa untuk
memasuki lapangan kerja di bidang penyiaran baik radio maupun televisi. Bahkan
konsentrasi ini sangat diminati oleh mereka yang berjiwa kreatif di bidang
audiovisual. Peluang-peluang kerja yang dimungkinkan berdasarkan konsentrasi
antara lain:
a.
Presenter
b.
Master of Ceremony
c.
Reporter Radio televisi
d.
Anchor
e.
Script Writer
f.
Creative Program Radio, Televisi, dan Production House
g.
Konsultan Media 8. Penulis Skenario dan Sutradara
Karakteristik
broadcasting
Ada
pun yang menjadi Karakteristik Tv Broadcasting antara lain:
· Memberi informasi
· Mendidik dan menghibur.
· Dapat diartikan juga secara harfiah
sebagai proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan melalui
satelit, radio, televisi dan media lainnya. Di dalam broadcasting memperdalam
ilmu social kemasyarakatan dalam arti bagaimana terjun langsung dan berhadapan
dengan masyarakat luas.
Lapangan Pekerjaan di Dunia
Broadcasting/Penyiaran
Konsentrasi
dalam bidang broadcasting memberi pengajaran, pendidikan dan pelatihan kepada
mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja di bidang penyiaran baik radio maupun
televisi. Peluang-peluang kerja yang dimungkinkan berdasarkan konsentrasi
antara lain:
1.
Presenter
2.
Master
of Ceremony
3.
Reporter
Radio televise
4.
Anchor
5.
Script
Writer
6.
Creative
Program Radio, Televisi, dan Production House
7.
Konsultan
Media
8.
Penulis
Skenario dan Sutradara
Fasilitas Untuk Kebutuhan
Broadcasting
Fasilitas
yang harus tersedia untuk menunjang proses pembelajaran diantarannya tersedia
beberapa fasilitas studio dan laboratorium seperti:
1.
Studio
Produksi Program Acara TV/Radio
2.
Master
Control Room
3.
Studio
Media dan Iklan
4.
Studio
Foto Digital
5.
Laboratorium
Fotografi – Kamar Gelap
6.
Laboratorium
Komputer
7.
Ruang
Pengendali (control Room) Studio TV/Radio
8.
Ruang
Telecine
9.
Ruang Produksi/editing program
10.
Ruang
Ganti /make up
11.
Ruang
pemancar
12.
Ruang
Properti
Beberapa
fasilitas diatas adalah fasilitas yang dibutuhkan dalam proses penyiaran atau Broadcasting, fasilitas tersebut memang
fasilitas yang dapat menunjang proses penyiaran. Menyoroti mata kuliah
broadcasting di jurusan teknologi pendidikan, yang diajarkan dalam mata kuliah
broadcasting lebih spesifik dengan penyiaran radio. Alangkah lebih baik bila
fasilitas untuk mata kuliah broadcasting memadai.
Fasilitas
yang seharusnya ada untuk menunjang mata kuliah broadcasting di jurusan
Teknologi Pendidikan antara lain adalah:
1. Ruang Produksi/editing program
2. Laboratorium Fotografi – Kamar Gelap
3. Laboratorium Komputer
4. Studio Foto Digital
karena
dalam mata kuliah broadcasting sangat banyak manfaatnya untuk dipelajari lebih
dalam oleh mahasiswa Kurikulum dan Teknologi Pendidikan sebagai bekal di masa
yang akan datang.
Dalam
kuliah broadcasting lebih sering mendapatkan materi daripada mempraktekan
langsung di dalam lab/studio untuk melakukan proses penyiaran. Permasalahnannya
mengapa dalam mata kuliah broadcasting tidak mempraktekan langsung, karena
fasilitas yang ada di jurusan teknologi pendidikan belum memadai dalam hal
pengembangan broadcasting, hanya ada satu studio untuk penyiaran radio itupun
rusak pada tahun 2012. Maka proses perkuliahan broadcasting hanya dipraktekan
di depan kelas dan tidak maksimal.
Seharusnya
jika fasilitas yang diberikan oleh jurusan memadai untuk perkuliahan
broadcasting, akan mampu memberikan dampak yang baik untuk mahasiswa di jurusan
kurikulum dan teknologi pendidikan karena mepunyai bekal dalam pengusaan
broadcast/penyiaran. Namun untuk menunjang agar perkuliahan broadcast agar
berjalan dengan maksimal dibutuhkan fasilitas yang benar-benar menunjang dan
memadai untuk memperdalam dan menguasai ilmu broadcasting. Untuk memenuhi
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu broadcasting
jurusan teknologi pendidikan belum dapat memenuhinya.
Jurusan
Teknologi Pendidikan sudah memiliki seperti lab komputer dan studio untuk
ruangan radio sudah tidak berfungsi dengan baik, jika diperbaiki mungkin akan
lebih sedikit membantu dalam proses perkuliahan, walaupun kedua fasilitas
tersebut belum sepenuhnya dapat mendukung perkuliahan broadcasting dan masih
diperlukan tambahan beberapa fasilitas ruangan. Hanya saja ruangan-ruangan yang
ada belum mampu berfungsi optimal.
POLA PENYIARAN
Teknik broadcasting, Melalui teknik ini, kita dapat
mengunduh berbagai macam siaran televisi atau video berbagai acara yang ada
pada RSS syndication. Teknik ini juga merupakan pengembangan dari vodcast. Ada
beberapa aplikasi yang mendukung teknik ini, antara lain Miro, blinkx, dan
Joost. Aplikasi-aplikasi tersebut memiliki fungsi untuk mendata sejumlah acara
dari beberapa situs, kemudian pengunjung situs tinggal memilih acara apa yang
akan ditonton, maka aplikasi tersebut akan langsung menayangkan langsung siaran
yang kita pilih atau mengunduhkan acara tersebut.
Teknik Streaming, Streaming adalah cara penayangan
langsung sebuah data multimedia dari server penyedia layanan ke komputer
pribadi kita. Semakin cepat koneksi Internet yang kita gunakan, maka akan makin
cepat dan lancar pula tayangan tersebut dapat diputar. Contohnya ialah yang ada
pada Youtube dan beberapa situs lain yang sejenis. Pada awalnya, format yang
digunakan adalah QuickTime Movie (.mov), sekarang format yang lebih banyak
digunakan ialah Flash Video (.flv).
Jenis-jenis media
Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang
menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit
mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu
media cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, media elektronik terdiri
dari televisi dan radio, dan yang masih tidak jelas statusnya yaitu media
online dengan perangkat internet.
Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena
fungsinya sama – sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak
dan elektronik.
Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan
kelebihannya berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita,
dll. Kelebihan serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:
MEDIA CETAK
Kata “media” berasal dari kata medius yang
secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Dengan demikian, media
merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila
media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda,ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
Kelebihan (+):
- Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.
- Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Kekurangan (-):
- Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
- Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
- Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
- Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
Media Elektronik
Kelebihan (+):
- Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.
- Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi)
- Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan (-):
- Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
MEDIA ONLINE
Kelebihan (+):
- Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.
- Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
- Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
Kekurangan (-):
- Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
- Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati layanan media online
Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media
di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan
tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya karena audiens sekarang lebih
mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi, dan hal itu
dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan
dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat
mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering
digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya.
Permasalahan yang dihadapi adalah, saat ini media online
belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan
tertentu yang bisa mengakses informasi melalui media online ini. Mungkin
sekarang sudah lebih maju karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini
menjadi masyarakat minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat.
Namun masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka,
yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar chatting
dan membuka situs jejaring sosial.
Tahapan Produksi Televisi
Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang
paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain
karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi
bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat
menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi,
masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian
sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari
masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang
diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum
kita membuat sebuah program televisi.
Berikut merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus
membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka
tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak
tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah
acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi,
edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program
adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya
sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan
adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis,
geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam
membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah
program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah
anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa
yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada
sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program,
mari kita tengok ke belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita
buat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah
program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan
membuat program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu
penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep
yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam
menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang
pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya
program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah
naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan
program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa
perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga
tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur
itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam
TV Programming akan tercakup :
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk menjalankan ke 7 aspek di atas, programming memiliki
harus memiliki strategi yakni : Counter Programming, Block Programming,
Hammock, Tentoling, dan Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus
memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi
lokasi dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan
tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang
terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga
dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai
bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set
Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian
mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set
Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi
tersebut membutuhkan sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau
disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama
dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on
tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan,
kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan
produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan
teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti
hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga
televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informe
PERKEMBANGAN
CYBER DALAM BROADCAST
Media online di Indonesia, data dari Netcraft atas
survei server, total web hoster naik 5.4 juta website selama bulan Desember.
Total jumlah website sampai 2008 mencapa 155,230,051 buah. Perkiraan
peningkatan jumlah website di tahun 2007 saja sudah bertambah sampai 50 juta
website baru, dan mengalahkan jumlah pertambahan situs pada tahun 2006 dengan
peningkatan 30 juta situs.
Peningkatan jumlah situs baru mungkin tidak mengejutkan
alasannya, adanya situs jenis baru blog. Myspace, Live space dan Blogger
sekarang sudah mencapai angka 25 juta website. Jumlah nama domai baik yang
masih hidup maupun yang mati telah tumbuh mencapai 18 juta website dalam 1
tahun lalu.
Berbeda dengan pengunakan software server. Penggunaan
jenis data Apache dari seluruh web hosting ternyata turun1.19 persen dengan
total 49.57 persen. Microsoft juga menyerah, karena mengalami penurunan 0.08
point dari 35.76 persen. 5 besar layanan terbesar di menangkan Google naik 0.23
point menjadi 5.51% dengan 8.56 juta situs. Perbandingan software Microsoft Vs
Apache memiliki angka 55.51 juta vs 76.95 juta (sumber: Netcraft).
Teknologi Siaran TV
Dalam Industri penyiaran semakin
berkembang dari waktu ke waktu, termasuk dalam perkembangan teknologi televisi.
Di Indonesia pada masa kini, sudah banyak rumah-rumah yang menggunakan televisi
digital atau yang lebih dikenal dengan sebutan tv kabel atau tv berlangganan,
terutama di kota-kota besar. Perangkat ini menggantikan televisi analog yang
secara umum menayangkan siaran dari berbagai stasiun televisi lokal dan
nasional saja. Tidak hanya televisi analog dan digital saja, kini sudah
diciptakan teknologi yang lebih baru lagi, yaitu televisi online yang
dapat diakses di personal computer, laptop, tablet, dan bahkan smartphone.
Akan tetapi, teknologi penyiaran yang akan dibahas di dalam tulisan ini adalah
televisi analog dan televisi digital saja.
Televisi analog mengkodekan informasi
yang diterima dengan cara memvariasikan frekuensi dari sinyal. Penyiaran
televisi analog menggunakan frekuensi radio VHF / UHF. Sama seperti halnya
penyiaran televisi analog, penyiaran televisi digital juga menggunakan
frekuensi radio VHF / UHF, namun format kontennya berupa digital. Dalam
penyiaran televisi analog, semakin jauh antenna televisi analog dari stasiun
pemacar televisi, maka akan semakin lemah sinyal yang diterima sehingga gambar
yang diterima pun akan semakin buruk atau berbayang. Keadaan itu berbeda dengan
televisi digital yang dapat menyampaikan gambar dan suara dengan jernih sampai
pada titik di mana sinyal tidak dapat diterima lagi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa penyiaran televisi digital hanya mengenal dua macam status, yaitu terima
(1) atau tidak (0). Artinya, jika perangkat penerima siaran digital dapat
menangkap sianyal, maka informasi gambar dan suara akan diterima dengan
kualitas yang baik. Namun jika sinyal tidak dapat ditangkap oleh perangkat
penerima siaran digital, maka gambar dan suara tidak akan muncul. Bagi para
pengguna televisi konvensional (televisi yang menerima siaran televisi analog),
diperlukan alat yang dinamakan set-top-box (STB). STB ini merupakan
perangkat eksternal yang akan menangkap siaran televisi digital dengan cara
menerima siaran televisi digital tersebut, kemudian mengkonversi dan
mengkompresi sinyal digital tersebut sehingga dapat diterima oleh pesawat
televisi konvensional. STB harus memiliki standard yang sama dengan sistem
pemancar (transmitter), yaitu DVB-T2. Standard ini diadopsi oleh Indonesia
sejak tahun 2012, menggantikan standard sebelumnya yaitu DVB-T yang digunakan
sejak tahun 2007. DVB-T ini sebelumnya merupakan standard penyiatan televisi
digital terrestrial yang tidak berbayar atau free to air. Dengan
adanya perangkat STB ini, maka para pemilik televisi konvensional tidak perlu
membeli perangkat televisi baru. STB ini kini disediakan oleh para perusahaan
yang memfasilitasi layanan siaran televisi digital, seperti telkomvision,
indovision, dan masih banyak lagi. Pada siaran televisi digital, kualitas
gambar dan suara yang diterima dan ditonton pemirsa jauh lebih bagus
dibandingkan dengan siaran televise analog. Pada siaran televisi digital,
segala bentuk noise seperti bintik-bintik semut, dan gambar berbayang
tidak lagi nampak pada layar monitor televisi. Selain itu, fasilitas yang
terdapat pada televisi digital selain siaran berbagai program acara dari
bermacam stasiun televisi adalah fasilitas EPG (Electronic Program Guide).
EPG merupakan fasilitas untuk penonton agar dapat mengetahui berbagai acara
yang telah dan akan ditayangkan di jam-jam berikutnya. Selain itu, dalam siaran
televisi digital, terdapat layanan interaktif di mana penonton dapat membarikan
rating terhadap suatu program siaran secara langsung.
Selain kualitas gambar dan suara yang
lebih bagus daripada televisi analog dan fasilitas program yang lebih
interaktif, televisi digital memiliki beberapa keunggulan lain dibandingkan
dengan televisi analog. Beberapa keunggulan itu diantaranya adalah: televisi
digital menghemat kanal frekuensi, merupakan perangkat yang dilengkapi dengan
EWS, dan dilihat dari segi industri, penyiaran televisi digital ini juga lebih
menguntungkan. EWS sendiri merupakan singkatan dari Early Warning System,
yaitu peringatan dini kepada masyarakat apabila terjadi keadaan darurat,
seperti tsunami atau gempa bumi. Sistem EWS ini terdapat pada STB televisi
digital. Dari segi industri, penyiaran televisi digital lebih menguntungkan
karena penjualan STB sangat menjanjikan di pasaran. Menurut Guru Besar Fakultas
Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Prof. Dr. Ir. Thomas Sri Widodo, D.E.A,
jika dihitung, harga STB satuannya sekitar Rp 500,000, peluang bisnis 10 persen
per tahun, dan kepemilikan televisi di Indonesia mencapai 40 juta unit.
Hasilnya, peluang bisnis STB televisi digital ini mencapai nilai 2 triliun
rupiah. Angka ini merupakan angka yang besar bagi industri menengah. Selain
itu, para pemilik stasiun televise tidak perlu mengganti perangkat penyiaran
mereka, karena perangkat yang dibutuhkan dalam penyiaran televisi digital akan
disediakan oleh perusahaan multipleksing.
Melihat banyaknya keuntungan yang
diperoleh dari penyiaran televisi digital dibandingkan dengan penyiaran
televisi analog, negara-negara maju di Eropa dan negara besar seperti Amerika
Serikat, Jepang, Kanada, dan Australia telah mematikan siaran analog (analog
switch off) di negara mereka. Mereka beralih ke penyiaran televisi digital.
Selanjutnya setiap negara harus menetapkan tahun migrasi dari penyiaran
televisi analog menuju penyiaran televisi digital. Di Indonesia, perkembangan
penyiaran televisi digital ini mencapai tahap perancangan dan migrasi dari
televisi analog. Dalam tahap ini, sampai tahun 2015, STB sangat dibutuhkan oleh
para pengguna televisi. tahun 2012, selambat-lambatnya implementasi penyiaran
digital telah dimulai dan di tahap berikutnya, di kota-kota besar secara
bertahap akan dilakukan analog switch off. Pada tahun 2012 tersebut,
infrastruktur televisi digital telah mulai dibangun dan dioperasikan oleh
penyelenggara multipleksing swasta di daerah Jawa, dan Kepulauan Riau.
Konten siaran televisi digital juga sudah dapat diterima di daerah ini. Daerah
lain yang akan menyusul secara bertahap adalah Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan
Timur, dan Kalimantan Selatan. Dalam rencana implementasi penyiaran televisi
digital di Indonesia, pemerintah merencakan pada tahun 2018 akan dialkukan analog
switch off secara nasional. Oleh karena itu, sejak sekarang, masyarakat dan
para pelaku industri dipersiapkan untuk melakukan migrasi dari penyiaran
televisi analog ke televisi digital.
Akan tetapi dalam proses pembangunan
jaringan infrastruktus televisi digital, memang dibutuhkan biaya yang besar.
Penyedia layanan multipleksing televisi digital harus membangun
infrastruktur di berbagai wilayah dalam zona layanannya. Pembangunan ini harus
sesuai dengan komitmen penyedia layanan multipleksing tersebut pada saat
seleksi penyelenggaraan multipleksing. Nantinya, penyedia layanan multipleksing
ini dapat menyewakan sebagian kapasitas yang ia miliki kepada perusahaan
penyiaran yang menyediakan program siaran televisi digital. Jadi, infrastruktur
baru seperti antenna, tower, pemancar, dan lain-lain tidak perlu dibangun atau
dibangun lagi oleh stasiun televisi penyedia program siaran, karena mereka
cukup menyewa slot siaran sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh penyedia multipleksing
sehingga program siaran mereka dapat disiarkan kepada masyarakat di wilayah
tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa dibandingkan
dengan televisi analog, televisi digital memiliki beberapa keunggulan bagi
masyarakat atau pemirsa dan juga para pelaku industri. Meskipun, dalam
pembangunan infrastrukturnya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mengikuti
jejak negara-negara lain, Indonesia rencananya akan melakukan analog switch
off pada tahun 2018. Berjalan mulus atau tidaknya migrasi dari
televisi analog menuju televisi digital sehingga tercapainya analog switch
off tergantung pada dukungan dari pemerintah, penyedia multipleksing,
pemilik stasiun televisi, dan juga masyarakat sebagai penonton acara televisi.
TeknikPenyiaran Radio Dan Televisi
Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya semakin strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis.
Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi ia juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagi proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran. Dalam hal ini adalah komunikan dengan dan atau tanpa media dengan tujuan megubah perilaku orang lain.
Penyiaran merupakan suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio dan televisi. Output dari organisasi penyiaran adalah siaran. Medium radio dan televisi merupakan sarana komunikasi massa yang kemunculannya terjadi sebagai akibat dari revolusi di bidang elektronika.
Bagaimana proses penyiaran berlangsung? pada prinsipnya sama dengan proses komunikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan. Langkah – langkahnya meliputi pengagas ide dalam hal ini komunikator, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat dikirimkan baik verbal dan nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas.
Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya semakin strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis.
Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi ia juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagi proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran. Dalam hal ini adalah komunikan dengan dan atau tanpa media dengan tujuan megubah perilaku orang lain.
Penyiaran merupakan suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio dan televisi. Output dari organisasi penyiaran adalah siaran. Medium radio dan televisi merupakan sarana komunikasi massa yang kemunculannya terjadi sebagai akibat dari revolusi di bidang elektronika.
Bagaimana proses penyiaran berlangsung? pada prinsipnya sama dengan proses komunikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan. Langkah – langkahnya meliputi pengagas ide dalam hal ini komunikator, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat dikirimkan baik verbal dan nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas.
Proses
penyiaran
Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh
tiga unsur yang menghasilkan siaran yaitu : studio, transmitter, dan pesawat
penerima. Ketiga unsur ini kemudian disebut sebagai trilogi penyiaran. Paduan
ketiganya yang kemudian akan akan mengasilkan siaran yang dapat diterima oleh
pesawat penerima radio maupun televisi.
1. Studio
Studio merupakan sistem yang cukup berperan
dalam sebuah stasiun penyiaran, sebagai subsistem yang terintegrasi secara
total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program – program regular
yang bersifat leve event atau recording program. Sistem studio pada umumnya
terintegrasi dari berbagai unit sistem, seprti bagian audio, video system, dan pencahayaan
serta dilengkapi prasarana seni atau art sebagi unsur pendukung produksi,
khususnya untuk produksi audio visual.
Studio merupakan tempat produksi informasi
sekaligus menyirkan, yakni megubah ide dan atau gagasan menjadi bentuk pesan
baik gambar maupun suara yang bermakna melaui sebuah proses yang mekanistik
yang menmungkinkan gambar suara itu dikirimkan melaui transmitter untuk
selanjutnya diterima oleh sistem antena pada pesawat penerima (mediia receiver)
guna dinikmati oleh khalayak dalam bentukk sajian acara. Dalam produksi
informasi, studio sebagi penyuplai acara di bagi menjadi 2 bagain kategori
besar, yaitu :
a. live event, misalnya program music,
variety show, berita/news dan lain sebagainya.
b. Recording Event, program acara yang
direkam lebih dahulu baik program acara nono drama seperti music, olahraga dan
news maupun program acara drama (setyabudi, 2005).
2. Trasmitter
Merupakn salah satu unsur dalam proses
penyiaran yang berfungsi mengantarkan gambar dan suara dari studio berupa
gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau
disalurkan melalui kabel atau serat optik. Sistem pemancaran (transmisi) dapat
dilakukan melalui sistem terresterial (pancaran di atas tanah) dan sistem
satelit ( menggunakan jasa satelit komunikasi).
Ada 3 cara sistem satelit komunikasi
(telekomunikasi), sistem DBS (Direct Broadcasting Satellit) dan sistem semi
DBS, serta sistem gabungan ( terristorial, penyaluran dan satelit).
3. Pesawat penerima
Merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang
elektro magnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suaran dan signal
gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati. Pancaran gelombang
elektro magnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui
microfon, kemudian pancaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke
pesawat penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi atau audio
didalam audio/loudspeaker. Proses ini menghasilkan siaran radio. Sedang
pancaran elektro magnetik yang membawa muatan signal suara, yang dihasilkan
oleh microfon dan signal gambar proyeksi, yang dihasikan oleh sistem lensa dan
kemudian diubah menjadi signal gambar dalm tabung pengambil gambar (pick up
tube) maka proses ini menghasilkan siaran televisi.
Ketiga unsur tersebut bila dipadukan dapat
menghasilkan siaran, seperti dalam bagan berikut ini:
Bertindak sebagai komunikator dan sekaligus
sebagai sumber informasi adalah penyelenggara siaran. Ide/isi pesan komunikator
produksi dan disiarkan melalui stasiun penyiaran radio dan televisi (hasil
produksi) dapat dinikmati atau dilihat dan didengar oleh komunikan melalui
pesawat televisi dan atau pesawat radio. Isi pesan itu bertujuan untuk mengubah
sikap dan perilaku khalayak.
Sementara penyiaran yang merupakan padanan
kata broadcasting memiliki pengertian sebagai: kegiatan pemancarluasan siaran
melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di
antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang
berbentuk gelombang elektromagnetik[2] yang
merambat melalui udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.[3]Dengan
demikian menurut definisi di atas maka terdapat lima syarat mutlak yang harus
dipenuhi untuk dapat terjadinya penyiaran. Jika salah satu syarat tidak ada
maka tidak dapat disebut penyiaran. Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan
apa yang pertama kali harus diadakan adalah sebagai berikut:
1. Harus tersedia spektrum frekuensi radio
2. Harus ada sarana pemancaran/transmisi
3. Harus adanya perangkat penerima siaran
(receiver)
4. Harus adanya siaran (program atau acara)
5. Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan
Dari kelima syarat penyiaran tersebut di atas
hanya poin ke lima yang tidak kita bahas dalam buku ini karena hal tersebut
sudah sangat jelas yaitu bahwa penyiaran harus dapat diterima secara serentak.
Pada bab mengenai teknik penyiaran ini kita akan membahas tiga hal dari lima
syarat penyiaran tersebut di atas yaitu mengenai spektrum frekuensi radio,
sarana pemancaran atau transmisi dan perangkat penerimaan penyiaran. Sedangkan
mengenai siaran atau program akan dibahas di bab tersendiri di buku ini yaitu
mengenai program. Kita mulai pembahasan dengan spektrum frekuensi radio.
Standar
Prosedur Pengoprasian
Istilah standar prosedur pengoprasian atau standard operating procedure (SOP)pada awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk mengoperasikan suatu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut mutlak diperlukan dengan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat alat agar dapat digunakan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Dalam kaitan ini Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola prograsm teknik dan administraasi/ ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud dengan siaran berkualitas, baik dan benar adalah :
Siaran berkualitas adalah siaran yang kuallitas suara atau gambar atau visualnya prima.
- Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.
- siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.
Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran artistik terilat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat kode moral juga pada kode profesi jurnalistik.
Istilah standar prosedur pengoprasian atau standard operating procedure (SOP)pada awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk mengoperasikan suatu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut mutlak diperlukan dengan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat alat agar dapat digunakan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Dalam kaitan ini Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola prograsm teknik dan administraasi/ ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud dengan siaran berkualitas, baik dan benar adalah :
Siaran berkualitas adalah siaran yang kuallitas suara atau gambar atau visualnya prima.
- Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.
- siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.
Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran artistik terilat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat kode moral juga pada kode profesi jurnalistik.
Pemancar
televisi UHV dan VHF
A. Kualitas Penerimaan Siaran Televisi
Besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat dipengaruhi beberapa parameter dari stasiun pemancar yang meliputi antara lain :
Daya pancar Gain dan sistem antena pemancar Jarak lokasi pemancar dengan lokasi penerimaan Frequency saluran yang digunakan Gain dan antena sistem dari pesawat penerima Profile chart antara antena pemancar dengan antena pesawat penerima Ketinggian lokasi pemancar terhadap lokasi penerima.Apabila dinyatakan dalam rumus, dapat kita lihat dengan jelas parameter parameter yang berpengaruh pada penerimaan signal siaran televisi : Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db) Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan dB Po(db) : Power Output pemancar dalam satuan dB Gant Tx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan dB Apl(db) : Anttenuasi Path Loss dalam satuan dB Gant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB
B. Daya Pancar
Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan mempengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar.
A. Kualitas Penerimaan Siaran Televisi
Besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat dipengaruhi beberapa parameter dari stasiun pemancar yang meliputi antara lain :
Daya pancar Gain dan sistem antena pemancar Jarak lokasi pemancar dengan lokasi penerimaan Frequency saluran yang digunakan Gain dan antena sistem dari pesawat penerima Profile chart antara antena pemancar dengan antena pesawat penerima Ketinggian lokasi pemancar terhadap lokasi penerima.Apabila dinyatakan dalam rumus, dapat kita lihat dengan jelas parameter parameter yang berpengaruh pada penerimaan signal siaran televisi : Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db) Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan dB Po(db) : Power Output pemancar dalam satuan dB Gant Tx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan dB Apl(db) : Anttenuasi Path Loss dalam satuan dB Gant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB
B. Daya Pancar
Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan mempengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar.
Identifikasi Standar TV Dunia Dan
HDTV
HDTV adalah merupakan media komunikasi baru dan teknologinya masih dalam proses penggarapan yang sangat ramai, terutama pada awal dekade ini. Secara singkat sejarah perkembangan HDTV dimulai oleh Jepang yang dimotori oleh pusat riset dan pengembangan NHK (TVRI/RRI -nya Jepang) pada tahun 1968, kemudian diikuti oleh Masyarakat Eropa sebagai pembanding dan akhirnya Amerika Serikat menjadi kompetitor yang harus diperhitungkan. Diperkirakan bahwa teknologi HDTV ini akan menjadi standar televisi masa depan, sehingga seorang peneliti senior dalam bidang sistem strategi dan manajemen Dr. Indu Singh meramalkan bahwa pasar dunia untuk HDTV ini akan mencapai 250 billion dolar pertahun (tahun 2010). Untuk itu pada dekade tahun 1990 ini negara-negara maju telah dan sedang berusaha agar bisa membuat teknologi tersebut sehingga bisa menguasai pasar dunia (posisi strategis). Karena itu maka sekarang telah bermunculan berbagai standar, yang satu sama lainnya saling berbeda. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana sebaiknya bagi negara berkembang ?
HDTV adalah merupakan media komunikasi baru dan teknologinya masih dalam proses penggarapan yang sangat ramai, terutama pada awal dekade ini. Secara singkat sejarah perkembangan HDTV dimulai oleh Jepang yang dimotori oleh pusat riset dan pengembangan NHK (TVRI/RRI -nya Jepang) pada tahun 1968, kemudian diikuti oleh Masyarakat Eropa sebagai pembanding dan akhirnya Amerika Serikat menjadi kompetitor yang harus diperhitungkan. Diperkirakan bahwa teknologi HDTV ini akan menjadi standar televisi masa depan, sehingga seorang peneliti senior dalam bidang sistem strategi dan manajemen Dr. Indu Singh meramalkan bahwa pasar dunia untuk HDTV ini akan mencapai 250 billion dolar pertahun (tahun 2010). Untuk itu pada dekade tahun 1990 ini negara-negara maju telah dan sedang berusaha agar bisa membuat teknologi tersebut sehingga bisa menguasai pasar dunia (posisi strategis). Karena itu maka sekarang telah bermunculan berbagai standar, yang satu sama lainnya saling berbeda. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana sebaiknya bagi negara berkembang ?
Proses
Kerja Elektronis Pesawat TV
Sebelum kita mengetahui prinsip
kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek
gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar
televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera Objek gambar yang di tangkap
lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R =
red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi
(transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat
pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima
(receiver) televisi.
Sejarah perintisan industri/lembaga penyiaran TV
Perkembangan Teknologi TV Di Dunia
Perkembangan Teknologi TV Di Dunia
Televisi analog mengkodekan
informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal.
Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog. Sistem
yang dipergunakan dalam televisi analog adalah NTSC (National Television
System(s)) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya.
Sistem ini sebagian besar diteraapkan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa
bagian Asia Timur, seperti: China/Tiongkok, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan,
Taiwan, Mongolia.Sementara, sistem PAL (Phase-Alternating Line, phase
alternation by line atau untuk phase alternation line). Dalam bahasa Indonesia:
garis alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem
televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia. PAL dikembangkan di Jerman oleh
Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada
1967.
Pada tahun 1873 seorang operator
telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia
menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan
menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)
Kemudian piringan metal kecil
berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang
bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal
bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles
Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu
sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat
seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam
penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik
tabung hampa (Cathode Ray Tube)
Sumber Inspirasi :
Sumber
:http://mind8pro.blogspot.co.id/
http://basgabas.blogspot.co.id/2012/08/broadcasting-teknik-penyiaran-radio-dan.html
http://kumpulanartikelmahasiswa.blogspot.co.id/2015/03/fasilitas-mata-kuliah-broadcasting.html http://teknikpenyiarantelevisi.blogspot.co.id/
http://kumpulanartikelmahasiswa.blogspot.co.id/2015/03/fasilitas-mata-kuliah-broadcasting.html http://teknikpenyiarantelevisi.blogspot.co.id/